Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2013

Karunia Alloh: Air Liur

Gambar
Ketika badan telah lelah namun mata tak kunjung dapat terpejam, maka inilah yang akan saya lakukan.. Sedikit sia-sia mungkin, tapi yasudahlah.. Hanya ingin sedikit memaknai karunia dariNya, yang mungkin sering tidak kita sadari.. Misalnya saja, air liur.. Pernah merasakan hidup tanpa air liur? Semoga saja tidak :) Tapi itulah yang pernah saya rasakan... Hidup selama ± 5 hari tanpa produksi air liur, sungguh sangat-sangat menyiksa. Bayangkan saja, Anda tidak akan pernah bisa menelan makanan dengan mudah, bahkan makanan selembek bubur sekalipun.. Makan pun tak akan pernah bisa lepas dari air minum, karena hanya itulah salah satu cara menyiasati air liur yang tiba-tiba lenyap (waktu itu saya menderita gangguan kelenjar air ludah atau yang biasa disebut 'gondongan'). Yang paling menyedihkan adalah ketika Anda makan, maka makanan itu akan menempel di dalam mulut Anda, dan hanya bisa dihilangkan dengan siraman air minum.. Selain itu, berbicara pun menjadi sangat-s

Catatan MPD

Gambar
Mengendalikan Hewan Adat yang Menjadi Hama? Masyarakat Indonesia di beberapa daerah, masih termasuk masyarakat primitif yang menganut nilai-nilai tradisional yang kental serta masih taat pada hukum adat. Sering ditemukan kasus di beberapa daerah yang lahan pertaniannya rusak oleh hama, namun hama tersebut termasuk hewan adat yang tidak bisa diusir keberadaannya karena hal tersebut akan melanggar hukum adat. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya adalah dengan memusnahkan hewan tersebut dengan mendatangkan musuh alaminya, sehingga secara tidak langsung bukan kita yang membunuh hama tersebut. Tentu saja musuh alami ini harus dipilih dengan selektif agar tak mendatangkan efek merugikan lain terhadap warga dan lahan pertanian di daerah yang bersangkutan. Selain itu, masyarakat juga harus diberi pengertian secara perlahan mengenai dampak negatif ketika mereka masih mempertahankan hama tersebut menjadi hewan adat. Hal tersebut harus dilakukan melalui pendekatan-pende