Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Roket itu Bernama StuNed (Studeren in Nederland)

Gambar
Goedemorgen all! Jeda beberapa menit setelah menyelesaikan tulisan sebelumnya, diselingi sarapan kecil berupa oatmeal, pisang, dan chocomel, lanjutlah kembali jari ini menulis satu tulisan yang sudah lama ini menggelayut di pikiran untuk segera dirampungkan. Ohya ngomong-ngomong sarapan, biasanya saya masak nasi sama menu-menu sederhana sih. Tapi, kalau sekarang masak, tulisan ini belum bisa selesai segera :( Jadilah sarapan dengan yang ada di kamar. Ada patmeal yang dikasih Ines (makasih Iness!), chocomel, dan pisang yang dibeli di Jumbo (sebuah supermarket di dekat housing [re: kosan]). FYI, chocomel ini katanya susu paling enak versi orang Indonesia di Belanda, tapi mungkin ada yang lain yang lebih enak cuman saya belum eksplor terlalu jauh sih soal makanan atau minuman. Sarapan! *susunya kebanyakan* Mungkin bisa jadi saya tidak akan tau rasa chocomel Belanda seperti apa kalau Allah tidak memberikan saya kesempatan untuk menginjakkan kaki di sini untuk melanjutkan stu

Lika-liku Menuju Benua Biru

Gambar
Selamat bertemu lagi setelah enam bulan lalu terakhir saya mengisi sesuatu di blog ini :' Hari ini, tepat di hari ke 25 saya tinggal di Wageningen, pada akhirnya saya bisa berceloteh kembali, dalam diam (re: tulisan). Di depan, saya ditemani semangkuk Pempek Elysha (pempek terkenal di Den Haag) hasil beli dari acara Gebyar Indonesia yang baru saja diadakan di kampus WUR dan juga kopi Nescaf* seduh yang semoga bisa membantu menyelesaikan tulisan ini dalam sekali duduk biar gak ngantuk  *karena besok sudah harus kembali berhadapan dengan kuliah 😶 Pempeknya enak, harganya 7e (lupakan konversi rupiah), kopinya gak mempan buat bikin melek.  Setelah bercerita ihwal les dan tes IELTS di tulisan sebelum-sebelumnya, kali ini saya ingin menceritakan satu tahap lain yang baru saja saya masuki, yaitu menjadi mahasiswa master di suatu universitas yang letaknya nun jauh dari ibu pertiwi, yakni Wageningen University and Research (WUR), Belanda.  Sedikit intro lebih mendalam men

45 Hari Mengejar IELTS #4: Scoring Time

Gambar
Sebelumnya, pernah saya tuliskan sekitar tiga pekan perjalanan mengenal IELTS, si tes yang selalu hits di kalangan  scholarship hunters.  Lalu sekitar dua minggu saya membebaskan pikiran terlebih dahulu dari IELTS, hingga pada akhirnya, 8 November 2016 saya kembali ke tanah Kediri untuk memulai satu sesi les terakhir di Global English sebelum menghadapi  real test.  Kelas ini akrab di telinga para member les dengan nama " Scoring ". Apa itu kelas Scoring? Scoring  (menurut saya) adalah sesi les yang kegiatannya berupa simulasi tes IELTS. Biasanya kelas ini diambil oleh orang-orang yang sudah mengikuti kelas  preparation  sebelumnya atau yang tidak lama lagi akan mengikuti  real test . Total durasi  scoring  selama dua minggu (bisa juga ditambah lagi, kalau merasa belum cukup). Selama dua minggu itu, peserta les setiap harinya akan masuk kelas pagi untuk mengerjakan 3  section  ( listening  [L] , reading  [R] ,  dan  writing  [W])  nonstop  selama kurang lebih 3 j

45 Hari Mengejar IELTS #3: Hari 05.30 – 21.++

Gambar
Awal periode keberadaan saya di Pare langsung diisi dengan kelas yang padat (FYI, satu periode di Pare berdurasi 2 minggu). Total periode pertama ini saya mengikuti 6 kelas per hari dengan durasi normal 90 menit per kelasnya. Kelas-kelas tersebut antara lain: PERIODE I (30 September – 9 Oktober) Grammar for Writing 1 (05.30 – 07.00) Jangan kira jam 05.30 di Pare sama dengan jam 05.30 di Bogor atau daerah lain di Jawa Barat. It’s totally different. Jam 05.30 di sini mirip jam 7 di Bogor lah, di mana ketika kita berjalan dari kosan ke tempat les, suasana di sekitar sudah sangat hidup, orang-orang bersepeda dan bersegera masuk ke tempat les masing-masing, begitu pun kami. Pagi sudah stay di kelas dan siap menerima materi. Tutor di kelas ini adalah Mr. Fatkhur atau yang biasa disebut Mr Kanjeng. Di kelas ini kami diajarkan materi berkaitan dengan grammar yang biasa digunakan untuk Writing Task 1. Misalnya cara memparafrase kalimat, penggunaan kalimat pasif u