Tiga Idulfitri :)

Satu tahun belakangan terlalu asyik membiarkan banyak tulisan cuman nangkring di dalam pikiran. Tapi kali ini ada momen yang membuat saya ingin mengabadikannya melalui postingan. Ya, momen lebaran :)
Mata abis nangis terharu denger nasihat Pakmer

Sudah tiga tahun berturut-turut tidak merayakan Idulfitri bersama keluarga di Garut, bersama Mamah, Bapak, Egi, dan Revan. Tapi, selama tiga tahun itu pula selalu saja ada warna baru dalam Idulfitri yang saya jalani.

Idul fitri 2018, hari itu masih di Wageningen, dan merayakannya di dalam greenhouse bersama project dalam mata kuliah Insect-Plant Interactions yang saat itu sedang saya ambil sewaktu berkuliah di Belanda. Ada Noemi, Merlijn, dan Peter yang membersamai saya hari itu. Mereka ternyata tahu kalau hari itu adalah hari raya Idulfitri tak lupa mengucapkan selamat kepada saya. Tapi mereka lebih mengenal istilah Idulfitri dengan sebutan "Suikerfeest" atau kalau diterjemahkan menjadi "pesta gula" karena di Belanda, ketika Idulfitri maka semua muslim memiliki tradisi memberikan makanan yang manis ke tetangga atau kerabatnya. Meski begitu, sepulang kuliah saya masih sempat memasak lontong, gulai, dan acar. Malamnya, saya berkumpul dengan orang Indonesia serta merayakan bersama sambil "potluck dinner". Lebaran kala itu, tak kehilangan arti meskipun jauh dari orang tua dan tak sempat mudik ke kampung halaman :")

Idulfitri 2019, saya rayakan di Chiang Mai, Thailand, saat saya sedang menjalani internship. Suasana jauh lebih berbeda karena umat Muslim sangat minoritas dan tidak ada satu pun orang Indonesia di tempat saya tinggal. Tapi, alhamdulillah, suasana Idulfitri masih bisa saya rasakan berkat salah satu teman saya yang merupakan satu-satunya Muslim di tempat saya internship, namanya P' Laila. Hari itu, P' Laila membawa saya melaksanakan shalat Idulfitri di salah satu masjid di pusat kota Chiang Mai. Dan saat itu pula saya dipertemukan dengan banyak teman-teman sesama Muslim yang akhirnya menjadi teman main saya selama sisa waktu di Chiang Mai. Meskipun tak bisa memasak sendiri, masih bisa juga kami makan makanan khas lebaran di Chiang Mai. P' Laila, P' Ya, terima kasih banyaaak telah menjadi teman baik selama saya tinggal di Chiang Mai :")

Idulfitri 2020. I would say this is the best moment from the last three Idulfitri. Meskipun, sudah seperti Bang Toyib, 3x lebaran dan 3x puasa tidak bisa pulang kampung karena kondisi yang tidak memungkinkan akibat pandemi, tapi tapi tapi, lebaran kali ini, Allah kirimkan orang-orang baik di sekeliling saya. MasyaAllah tabarakallah ❤

Kali pertama dalam hidup, saya merayakan Idulfitri di Bogor, meskipun sejak 2011 saya sudah menginjakkan kaki di Bogor untuk berkuliah, tapi tentu saya tak pernah merayakan Idulfitri di sini karena adanya kesempatan untuk pulang kampung. 

Suami siaga, ibu dan ayah mertua rasa ibu ayah sendiri, serta kakak ipar rasa teman, berhasil memberikan warna baru untuk Idulfitri hari ini. I wouldn't continue writing about this, only Alhamdulillah Alhamdulillah Alhamdulillah :''')

Semoga Allah menjaga kita semua, mempertemukan kembali dengan Ramadan tahun depan dan tahun-tahun selanjutnya, serta Allah mengumpulkan kami bersama hingga surga. Aamiin 💕

Selamat Idulfitri 1441 H :)
Taqabbalallahu minna wa minkum.

-Elvira dan Rizki dan ...-

Bogor, 24 Mei 2020
10.37 WIB
Ditulis di sebelah tetangga bantal yang ketiduran~





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selamat Datang ke Dunia, Anak Kedua Kami!

Thank you so much, 2020!

Tak Ternilai Harganya...